BAB 1
Pendahuluan
3.1. Latar belakang
Hewan langka adalah species hewan yang populasinya
semakin sedikit dan memiliki resiko punah lebih tinggi. Di Indonesia maupun di
dunia, daftar hewan langka ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Data
sebagian jenis-jenis hewan yang dikategorikan langka dan terancam punah. Adalah
sebagai berikut :
Daftar hewan-hewan langka
:
·
Burung maleo
Burung Maleo yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleo adalah
sejenis burung yang berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm. Burung Maleo
adalah satwa endemik Sulawesi, artinya hanya bisa ditemukan hidup dan
berkembang di Pulau Sulawesi, Indonesia. Selain langka, burung ini ternyata
unik karena anti poligami.
·
Ikan duyung (dugong)
Duyung yang ini adalah sejenis ikan atau tepatnya mamalia
laut yang bernama latin Dugong dugon. Dan
bukan seorang putri cantik berambut panjang dengan kaki yang dapat berubah
menjadi ekor ikan setiap kali kena air, yang kita kenal dalam dongeng Putri
Duyung.
3
·
Ikan rajan laut (coelacanth)
Ikan raja laut atau Coelacanth merupakan
ikan purba yang banyak hidup pada 360 juta tahun yang lalu. Ikan raja laut yang
dikenal sebagai Coelacanth kini hanya tersisa dua spesies yaitu Latimeria menadoensis (Indonesia
Coelacanth) dan Latimeria chalumnae (Comoro
Coelacanth). Sedangkan berbagai jenis lainnya, sekitar 120 spesies, dinyatakan
telah punah dan hanya ditemukan fosilnya saja.
·
Pesut Mahakam
Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) bisa jadi merupakan mamalia air paling
langka di Indonesia. Populasi Pesut Mahakam diperkirakan tidak lebih dari 70
ekor saja. Pun Pesut Mahakam yang merupakan sub-populasi Orcaella brevirostris hanya bisa
ditemukan di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur saja. Sehingga tidak mengherankan
jika kemudian Pesut Mahakam ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Kalimantan Timur.
·
Paus biru
Paus Biru atau Balaenoptera musculus dipercaya sebagai hewan terbesar yang
pernah ada di dunia. Dengan ukurannya paus biru bukan sekedar menjadi hewan
mamalia terbesar di laut, paus biru juga mengalahkah ukuran besar
binatang-binatang darat lainnya. Panjang tubuh paus biru mencapai 33 meter.
3.2. Tujuan
1)
Tujuan
khusus :
untuk
memenuhi tugas akhir semester 3 matakuliah taksonomi hewan
2)
Tujuan
umum :
Untuk
mengetahui secara detail apa saja hewan yang terancam punah
4
3.3. Manfaat
1.
Agar
memberikan pandangan kepada pembaca bahwa banyak hewan-hewan yang harus kita
lindungi.
2.
Agar
mengetahui klasifikasi hewan langka secara keseluruhan
3.4. Rumusan masalah
·
Apa
itu taksonomi?
·
Apa
itu vertebrata?
·
Apa
saja klasifikasi 5 hewan langka vertebrata?
BAB 2
Isi
4.1. pengertian taksonomi
PENGERTIAN TAKSONOMI ATAU KLASIFIKASI
MAKHLUK HIDUP
Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis
hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok tertentu.Pengelompokan ini disusun secara
runtut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih
kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari
prinsip dan caraklasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi atau
sistematik.
5
Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup
menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson adalah
kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan
ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang
diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati.
Tujuan dan manfaat klasifikasi
Tujuan
dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
- mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
- mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
- mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup
- memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya
Berdasarkan
tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti
berikut.
- Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
- Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
6
4.2.
Pengertian vertebrata
Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari
Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang,
belut jeung, "lintah laut", atau hagfish), amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata
diketahui memiliki dua pasang tungkai.
Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri dari pasangan
massa, dan juga sistem saraf pusat yang biasanya terletak di dalam
tulang belakang. Sistem
respirasi
menggunakan insang atau
paru-paru.4.3. klasifikasi 5 hewan langka (vertebrata)
1.
Burung maleo
Klasifikasi
taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves (burung)
Ordo : Galliformes
Familia : Megapodidae
Genus : Macrocephalon
Species : Macrocephalon maleo
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves (burung)
Ordo : Galliformes
Familia : Megapodidae
Genus : Macrocephalon
Species : Macrocephalon maleo
7
Burung
Maleo adalah Jenis Burung Yang hanya bisa dijumpai di Pulau Sulawesi, sehingga
disebut burung endemik Sulawesi. Ukuran Burung Maleo ini kira-kira sebesar ayam
bangkoklah kira-kira, dengan ciri khas ada bulu dada warna putih dengan bulu
hitam dominan di tubuhnya. Yang unik dari burung maleo adalah Telur dan
Cara Menetaskan telurnya. Karena Telunya ukurannya besar maka dia tidak
mengerami sendiri telurnya itu.
Ukuran Telur Maleo kira-kira lima lima kali ukuran telur ayam kampung. Sehingga ada mitos yang tidak benar, setelah bertelur burung maleo pingsan. Di Pulau Sulawesi sendiri sudah jarang dijumpai burung maleo ini.
Burung Maleo hanya dapat ditemukan di Sulawesi merupakan burung simbol alam dan budaya sulawesi yang unik. Maleo diklasifikasikan dalam megapoda yang artinya burung berkaki besar. Burung ini mengalami keterancaman karena perburuan terutama telornya yang berukuran besar dan hilangnya habitat alami.
Ukuran Telur Maleo kira-kira lima lima kali ukuran telur ayam kampung. Sehingga ada mitos yang tidak benar, setelah bertelur burung maleo pingsan. Di Pulau Sulawesi sendiri sudah jarang dijumpai burung maleo ini.
Burung Maleo hanya dapat ditemukan di Sulawesi merupakan burung simbol alam dan budaya sulawesi yang unik. Maleo diklasifikasikan dalam megapoda yang artinya burung berkaki besar. Burung ini mengalami keterancaman karena perburuan terutama telornya yang berukuran besar dan hilangnya habitat alami.
Karakteristik
morfologis
Ukuran besar 55-60 cm, warna tubuh didominasi hitam dan perut putih kemerahanjambuan, dengan panjang ekor sedang sampai panjang. Muka kuning gundul; tungkai abu-abu. Mahkota abu-abu kekuningan tua tidak bertanduk.
Ukuran besar 55-60 cm, warna tubuh didominasi hitam dan perut putih kemerahanjambuan, dengan panjang ekor sedang sampai panjang. Muka kuning gundul; tungkai abu-abu. Mahkota abu-abu kekuningan tua tidak bertanduk.
Distribusi
Maleo terdistribusi sepanjang sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah dengan sedikit daerah bersarang di daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, dan tidak diketemukan di daerah yang terdeforestasi secara luas di semenanjung barat daya Sulawesi (Dekker,1990, dalam Butchard and Baker, 2000).
Maleo terdistribusi sepanjang sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah dengan sedikit daerah bersarang di daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, dan tidak diketemukan di daerah yang terdeforestasi secara luas di semenanjung barat daya Sulawesi (Dekker,1990, dalam Butchard and Baker, 2000).
8
Perilaku
Populasi
hewan endemik Indonesia ini hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah
pulau Sulawesi. Maleo bersarang di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar
pantai gunung berapi dan daerah-daerah yang hangat dari panas bumi untuk
menetaskan telurnya yang berukuran besar, mencapai lima kali lebih besar dari
telur ayam. Setelah menetas, anak Maleo menggali jalan keluar dari dalam tanah
dan bersembunyi ke dalam hutan. Anak Maleo ini sudah dapat terbang, dan harus
mencari makan sendiri dan menghindari hewan pemangsa, seperti ular, kadal,
kucing, babi hutan dan burung elang.
Reproduksi
Berbiak dengan bertelur secara komunal pada suatu area peneluran, dimana telur akan menetas tanpa bantuan induknya. Sarang terletak di pantai atau dekat sumber mata air panas geothermal. Pasangan Maleo bersama-sama mendekati lokasi bertelur (bertengger di pohon terdekat), dan pada awal paginya mereka membuat lubang percobaan sebelum bersungguh-sungguh menggali. Salah seekor maleo bertugas menggali sedangkan pasangannya beraksi sebagai penjaga. (MacKinnon 1978, D. N. Jones et al. 1995).
Berbiak dengan bertelur secara komunal pada suatu area peneluran, dimana telur akan menetas tanpa bantuan induknya. Sarang terletak di pantai atau dekat sumber mata air panas geothermal. Pasangan Maleo bersama-sama mendekati lokasi bertelur (bertengger di pohon terdekat), dan pada awal paginya mereka membuat lubang percobaan sebelum bersungguh-sungguh menggali. Salah seekor maleo bertugas menggali sedangkan pasangannya beraksi sebagai penjaga. (MacKinnon 1978, D. N. Jones et al. 1995).
Makanan
Maleo Senkawor adalah monogami spesies. Pakan burung ini terdiri dari aneka biji-bijian, buah, semut, kumbang serta berbagai jenis hewan kecil.
Maleo Senkawor adalah monogami spesies. Pakan burung ini terdiri dari aneka biji-bijian, buah, semut, kumbang serta berbagai jenis hewan kecil.
Status
Konservasi
Melalui PP No. 7 tahun 1999, Pemerintah Indonesia menetapkan maleo menjadi satwa dilindungi sejak tahun 1972. Survey lokasi peneluran dari tahun 1990 sampai 2000 lebih dari 50% berada didalam kawasan lindung penting di TN. Lore lindu, CA. Morowali dan TN. Bogani Nani Warta bone dan SM Tanjung Matop. IUCN RedList 2007 menetapkan statusnya sebagai endangered (terancam) dan dalam CITES masuk kategori Appendix I.
Melalui PP No. 7 tahun 1999, Pemerintah Indonesia menetapkan maleo menjadi satwa dilindungi sejak tahun 1972. Survey lokasi peneluran dari tahun 1990 sampai 2000 lebih dari 50% berada didalam kawasan lindung penting di TN. Lore lindu, CA. Morowali dan TN. Bogani Nani Warta bone dan SM Tanjung Matop. IUCN RedList 2007 menetapkan statusnya sebagai endangered (terancam) dan dalam CITES masuk kategori Appendix I.
9
2.Ikan duyung (dugong)
KLASIFIKASI
ILMIAH :
Kerajaan : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Sirenia
Famili : Dugongidae
Genus : Dugong
Spesies : Dugong dugon
Duyung yang ini adalah sejenis ikan atau tepatnya
mamalia laut yang bernama latin Dugong dugon. Dan bukan seorang putri
cantik berambut panjang dengan kaki yang dapat berubah menjadi ekor ikan setiap
kali kena air, yang kita kenal dalam dongeng Putri Duyung.
Duyung,
seperti mamalia laut lainnya, meskipun hidup di dalam air tetapi ikan duyung bernafas
dengan paru-paru dan menyusui anaknya. Sayangnya, binatang inipun makin hari
makin langka.
Ikan
duyung dalam bahasa Inggris dikenal sebagai dugong atau sea cow.
Dalam bahasa ilmiah (latin) mamalia yang hidup di air ini disebut sebagai Dugong
dugon. Binatang yang bisa ditemui hampir di seluruh pesisir Indonesia ini termasuk binatang yang dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999.
10
Diskripsi. Ikan duyung mempunyai tubuh yang besar.
Panjang badan Duyung dewasa sekitar 2,5-3 meter dengan berat 225-450 kg. Kulit
Duyung (Dugong dugon) tebal, keras dan licin dengan warna abu-abu agak
kebiruan.
Duyung
memiliki kepala yang bulat dengan mata kecil dan lubang hidung di bagian atas
moncong. Memiliki bulu yang terletak di bibir atas yang berguna untuk membantu
menemukan makanan. Penglihatan duyung terbatas tetapi memiliki pendengaran yang
tajam.
Duyung
lebih banyak aktif di malam hari (nokturnal) terutama untuk mencari makanan
berupa berbagai tumbuhan laut seperti rumput laut, lamun dan akar-akar tanaman
lainnya.
Sebagaimana
mamalia laut lainnya duyung (Dugong dugon) hidup berkelompok dengan
anggota antara 5-10 ekor yang terdiri dari induk betina, duyung jantan dan
anaknya meskipun terkadang menyendiri. Duyung termasuk binatang yang setia
dengan pasangannya dan bersifat monogami.
Duyung
mampu hidup hingga berusia 70 tahun. Namun perkembangbiakan ikan ini sangat
lambat. Biasanya seekor duyung beranak dalam interval 3-7 tahun sekali dengan
melahirkan seekor anak dalam setiap satu periode kehamilan.
Persebaran
dan Konservasi.
Persebaran duyung terdapat di pesisir dan perairan pulau tropis dan subtropis
antara Afrika Timur himgga Pasifik bagian barat. Duyung hidup di perairan laut
yang berair tenang dan dangkal dengan kedalaman sekitar 20 meter yang banyak
ditumbuhi oleh lamun.
Negara-negara yang menjadi habitat duyung antara lain Australia bagian
utara, Bahrain, Brunei Darussalam, China, Djibouti, India, Indonesia, Jepang,
Jordania, Kaledonia Baru, Kamboja, Kenya, Kepulauan Solomon, Komoro,
Madagaskar, Malaysia, Mayotte, Mesir, Mozambiq, Palau, Papua New Guinea,
Pilifina, Qatar, Saudi Arabia, Singapora, Somalia, Sri Lanka, Sudan, Tanzania,
Thailand, Timor Leste, Uni Emirat Arab, Vanuatu, Vietnam, dan Yaman.
Duyung didaftar dalam status konservasi “vulnerable” (rentan) oleh IUCN Redlist sejak tahun 1982. Dan terdaftar dalam CITES Apendiks I sehingga tidak boleh
diperdagangkan secara bebas. Di Indonesia, mamalia laut yang semakin langka ini
dilindungi dari kepunahan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999
tentang Pengawetan jenis Tumbuhan dan Satwa
11
Ancaman
terhadap populasi dan kelestarian duyung (Dugong dugon) diakibatkan
oleh rusaknya ekosistem lamun sebagai habitat duyung.
Jika
Putri Duyung yang cantik dan seksi menjadi sebuah dongeng yang kerap
diceritakan saat kita kecil, apakah duyung Sang Mamalia Laut ini pun harus
menjadi ‘dongeng’ buat anak cucu kita?
3. Ikan raja laut (coelencanth)
Klasifikasi
ilmiah :
Kerajaan : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Sarcopterygii
Subkelas : Coelacanthimorpha
Ordo : Coelacanthiformes
Famili :
Latimeriidae
Genus :
Latimeria
Spesies : Latimeria chalumnae
12
Ikan
raja laut atau Coelacanth
merupakan ikan purba yang banyak hidup pada 360 juta tahun yang lalu. Ikan
raja laut yang dikenal sebagai Coelacanth kini hanya tersisa dua spesies yaitu Latimeria
menadoensis (Indonesia Coelacanth) dan Latimeria chalumnae
(Comoro Coelacanth). Sedangkan berbagai jenis lainnya, sekitar 120 spesies,
dinyatakan telah punah dan hanya ditemukan fosilnya saja.
Coelacanth
adalah jenis ikan berparu-paru yang dipercaya sebagian ahli sebagai nenek
moyang tetrapoda, yaitu nenek moyang binatang yang hidup di darat termasuk
manusia. Ikan raja laut atau Coelacanth mempunyai habitat di lautan dalam, 700
meter di bawah permukaan laut. Meskipun terkadang ikan purba ini bisa berada di
kedalaman laut 200 meter.
Ikan
raja laut (Coelacanth) telah dianggap punah pada 65 juta tahun yang silam.
Ke-120 spesies hanya dikenali dari berbagai fosil yang ditemukan. Namun pada
1938, seekor coelacanth hidup tertangkap oleh jaring hiu di Chalumna, Afrika
Selatan.
Kapten kapal yang menangkap ikan tersebut
tertarik sehingga mengirimkannya ke museum di London yang dipimpin oleh Nn.
Marjorie Courtney-Latimer. Dr. J.L.B. Smith kemudian mendiskripsikan ikan purba
tersebut dan memberikan nama Latimeria chalumnae pada tahun 1939. Nama
genus ikan diambil dari nama pimpinan museum London, sedangkan nama spesiesnya
sebagai pengenang lokasi penemuan ikan raja laut itu.
Hingga
tahun 1990, beberapa ekor jenis Latimeria chalumnae (Comoro
Coelacanth) berhasil tertangkap di Kepulauan Komoro, perairan Afika Selatan
hingga ke Madagaskar.
Pada
tahun 1998, seekor ikan raja laut tertangkap jaring nelayan di perairan Pulau Manado
Tua, Sulawesi Utara. Ikan jenis ini sebenarnya sudah umum dikenal oleh nelayan
setempat namun belum terdiskripsikan hingga seorang peneliti Amerika yang
tinggal di Manado, Mark Erdmann dan beberapa temannya termasuk ilmuan LIPI
mempublikasikannya dan belakangan ikan raja laut ini disebut sebagai spesies
baru, Latimeria menadoensis (Coelacanth Sulawesi).
13
Antara
ikan raja laut spesies Latimeria chalumnae (Coelacanth Komoro) dan Latimeria
menadoensis (Coelacanth Sulawesi) mempunyai ciri-ciri yang serupa. Ekor
ikan purba ini berbentuk seperti kipas dengan mata yang besar dan sisik yang
terlihat tidak sempurna (seperti batu). Panjangnya mencapai 2 meter dengan
berat mencapai 80-100 kg. Perbedaannya terdapat pada warna kulit Latimeria
menadoensis yang berwarna coklat sedangkan Latimeria chalumnae
berwarna biru baja.
Status
konservasi kedua jenis ikan raja laut ini juga berbeda. Oleh IUCN Redlist Coelacanth Komoro (Latimeria chalumnae)
berstatuskan Kritis (Critically Endangered) sedangkan Coelacanth Sulawesi
bersatuskan Vulnerable (Rentan). CITES memasukkannya dalam daftar Apendiks I. Di Indonesia,
ikan raja laut termasuk ikan
yang dilindungi
berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999.
4. Pesut Mahakam
Kerajaan :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Cetacea
Famili :
Delphinidae
Genus :
Orcaella
Spesies :
Orcaella brevirostris
14
Pesut
Mahakam (Orcaella
brevirostris) bisa jadi merupakan mamalia air paling
langka di Indonesia. Populasi Pesut Mahakam diperkirakan tidak lebih dari 70
ekor saja. Pun Pesut Mahakam yang merupakan sub-populasi Orcaella
brevirostris hanya bisa ditemukan di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur
saja. Sehingga tidak mengherankan jika kemudian Pesut Mahakam ditetapkan
sebagai fauna identitas provinsi Kalimantan Timur.
Pesut
merupakan mamalia air yang unik. Berbeda dengan lumba-lumba dan ikan paus,
pesut (Orcaella brevirostris) hidup di air tawar yang terdapat di
sungai-sungai dan danau yang terdapat di daerah tropis dan subtropis.
Pesut Mahakam adalah salah satu sub-populasi pesut (Orcaella
brevirostris) selain sub-populasi Sungai Irrawaddi (Myanmar), sub-populasi
Sungai Mekong (Kamboja, Laos, dan Vietnam), sub-populasi Danau Songkhla
(Thailand), dan sub-populasi Malampaya (Filipina). Pesut yang termasuk salah
satu satwa dilindungi
di Indonesia ini
dalam bahasa Inggris disebut sebagai Irrawaddy Dolphin atau Dolphin
Snubfin.
Diskripsi
Pesut. Pesut Mahakam
dewasa mempunyai panjang tubuh hingga 2,3 meter dengan berat mencapai 130 kg.
Tubuh Pesut berwarna abu-abu atau kelabu sampai biru tua dengan bagian bawah
berwarna lebih pucat.
Bentuk
badan pesut hampir mendekati oval dengan sirip punggung mengecil dan agak ke
belakang. Kepala pesut berbentuk bulat dengan mata yang berukuran kecil. Bagian
moncong pendek dan tampak papak dengan lubang pernafasan. Sirip punggung
berukuran kecil terletak di belakang pertengahan punggung. Dahi tinggi dan
membundar, tidak ada paruh. Sirip renangnya relatif pendek dan lebar.
Pesut
bernafas dengan mengambil udara di permukaan air. Binatang ini dapat juga
menyemburkan air dari mulutnya. Pesut bergerak dalam kawanan kecil. Meski
pandangannya tidak begitu tajam dan hidup dalam air yang mengandung lumpur,
namun mempunyai kemampuan mendeteksi dan menghindari rintangan-rintangan dengan
menggunakan gelombang ultrasonik.
15
Habitat
dan Populasi. Pesut
Mahakam (Orcaella brevirostris sub-populasi sungai Mahakam) hidup di
sungai Mahakam pada daerah sekitar 180 km dari muara sungai hingga 600 km dari
daerah hulu. Lokasi yang diduga didiami mamalia air tawar ini antara lain
Kedang Kepala, Kedang Rantau, Belayan, Kedang Pahu, dan anak sungai Ratah,
serta sebagai danau Semayang dan Melintang (Kreb 1999, 2004).
Populasi
Pesut Mahakam diperkirakan antara 67 hingga 70 ekor (2005). Ancaman tertinggi
kelangkaan populasi Pesut Mahakam diakibatkan oleh belitan jaring nelayan.
Selain itu juga akibat terganggunya habitat baik oleh lalu-lintas perairan
sungai Mahakam maupun tingginya tingkat pencemaran air, erosi, dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya.
Rendahnya
populasi ini membuat lumba-lumba air tawar ini menjadi salah satu binatang
paling langka di Indonesia. Sehingga tidak berlebihan jika kemudian IUCN Redlist menyatakan status konservasi Pesut Mahakam
sebagai Critically Endangered (Kitis) yaitu tingkat keterancaman
tertinggi.
Di
Indonesia sendiri, pesut Mahakam di tetapkan sebagai satwa yang dilindungi
berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999 tentang Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan
dan Satwa.
Pesut
Mahakam memang benar-benar unik. Mamalia air yang hidup di air tawar dengan habitat
dan persebarannya yang terpisah-pisah di beberapa tempat yang salah satunya di
Kalimantan, Indonesia. Namun Pesut Mahakam juga satwa dengan ancaman kepunahan
tertinggi dengan populasi yang tidak lebih dari 70 ekor saja. Anugerah dan
keunikan yang hanya akan disia-siakan oleh bangsa yang bodoh, tentunya.
16
5. paus biru
Klasifikasi
ilmiah :
Kerajaan :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Cetacea
Famili :
Balaenopteridae
Genus :
Balaenoptera
Spesies :
Balaenoptera musculus
Paus
Biru atau Balaenoptera
musculus dipercaya
sebagai hewan terbesar yang pernah ada di dunia. Dengan ukurannya paus biru
bukan sekedar menjadi hewan mamalia terbesar di laut, paus biru juga
mengalahkah ukuran besar binatang-binatang darat lainnya. Panjang tubuh paus
biru mencapai 33 meter.
17
Paus
biru dalam
bahasa Inggris
sering disebut sebagai Blue Whale, Pygmy Blue Whale, Sibbald’s Rorqual,
Sulphur-bottom Whale. Sedangkan dalam bahasa latin, paus biru dinamai Balaenoptera
musculus.
Linnaeus
memberi nama paus biru dengan nama genus yang berasal dari kata Latin balaena
yang berarti “paus” dan kata Yunani pteron yang berarti “sirip” atau “sayap.”
Nama spesiesnya, musculus, adalah kependekan kata Latin mus yang berarti
“tikus”. Kata “musculus” bisa bisa juga diartikan sebagai “otot”.
Ciri-ciri
dan Perilaku Paus Biru.
Paus biru (Balaenoptera musculus) mempunyai
tubuh panjang dan lonjong dengan panjang tubuh mencapai 33 meter dan berat
(massa) mencapai 181 ton atau lebih. Dengan ukurannya ini paus biru dipercaya
sebagai hewan terbesar yang pernah ada di dunia.
Warna
punggung paus biru didominasi oleh warna biru kehijauan atau abu-abu dengan
pembatas putih tipis. Sedangkan di bagian perut mempunyai warna yang lebih
terang. Ujung kepala dan ekor umumnya berwarna abu-abu.
Paus
biru memiliki kepala pipih berbentuk U. Di bagian atas kepala terdapat lubang
untuk mengisap oksigen dan membuang karbondioksida. Ketika bernafas, paus
mengeluarkan sebuah semburan kolom vertikal yang menakjubkan (seperti air
mancur) dengan ketinggian mencapai 12 meter. Paru-paru paus biru dapat
menampung udara hingga 5000 liter.
Ikan
paus mempunyai indera peraba dan pendengaran yang tajam. Ia mengetahui arah di
dalam air dengan mengikuti gema suara yang dibuatnya. Selain sebagai alat
navigasi, suara yang dihasilkan dipercaya juga sebagai bentuk komunikasi antar
sesama dan untuk mendeteksi mangsa.
Paus
biru (Balaenoptera musculus) merupakan hewan mammalia. Hewan terbesar di dunia ini pun menyusui
anaknya layaknya mammalia lainnya. Bedanya, air susu ikan paus biru agak berbeda
dari yang kita kenal. Bentuknya agak padat dan sangat berlemak. Induk paus
memiliki otot khusus di sekitar kelenjar susu. Ketika ikan paus menggerakkan
otot ini, tekanan yang dihasilkan membuat induk tersebut mampu menyemprotkan
air susu langsung ke dalam mulut bayinya.
18
Yang
unik lagi, ternyata makanan hewan raksasa dengan ukuran terbesar di dunia ini
tidak sebanding dengan ukuran tubuhnya. Paus biru (Balaenoptera musculus)
ternyata mempunyai makanan utama krill. Krill merupakan sejenis udang kecil
dengan ukuran sekitar 8-60 mm. Unik, hewan sebesar 33 meter mempunyai makanan
hewan seukuran 8 milimeter, meskipun dalam seharinya, paus biru memakan hingga
40 juta ekor krill atau sekitar 3,6 ton krill.
Habitat,
Persebaran, Populasi, dan Konservasi Paus Biru. Paus biru merupakan mammalia laut yang dapat
ditemukan hampir di seluruh belahan bumi termasuk di perairan Indonesia.
Hingga
awal abad ke-20, paus biru (Balaenoptera musculus) dapat ditemukan
dalam jumlah yang melimpah di seluruh dunia dengan kisaran populasi antara
200.000-300.000 ekor. Namun kini menurut perkiraan IUCN Redlist populasi hewan terbesar ini diperkirakan
hanya tersisa antara 11.000 dan 25.000 ekor saja.
Menurunnya
populasi paus biru diakibatkan oleh perburuan yang dilakukan sejak akhir
1800-an. Perubahan temperatur laut diperkirakan juga mempengaruhi populasi krill
yang menjadi makanan utama paus biru. Hal ini memberikan pengaruh pada jumlah
populasi paus biru.
Lantaran
populasinya yang semakin menurun, IUCN Redlist memasukkan paus biru (Balaenoptera
musculus) dalam status konservasi endangered (Terancam Punah) sejak 1996. CITES juga telah memasukkan paus biru ke dalam daftar
Apendiks I.
Sedangkan di Indonesia, paus biru termasuk dalam hewan yang dilindungi dan tercantum dalam PP No. 7 Tahun 1999.
Paus
biru, Balaenoptera musculus, atau Blue Whale memang memiliki tubuh
raksasa dan menjadi makhluk hidup terbesar di dunia. Meskipun demikian,
kelestariannya tetap membutuhkan kepedulian dari kita semua, manusia.
19
BAB 3
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Indonesia merupakan negara dengan kepulauan terbanyak di
dunia yang sangat terkenal dengan kekayaan flora dan fauna-nya. Termasuk flora
dan fauna langka juga terdapat di Indonesia. Sudah menjadi penyakit kronis di
negara-negara berkembang terjadi perburuan hewan-hewan langka. Masalahnya umum
yaitu persoalan ekonomi, dipasaran luar negeri harga jual hewan langka ini
sangat mahal sehingga menyilaukan mata para pemburu hewan untuk menjual hewan –
hewan langka ini di luar negeri. Oleh sebab itu, Indonesia membuat suatu
undang-undang yang mengatur hewan langka yang dilindungi di indonesia.
Sekarang jumlah populasi hewan – hewan langka di Indonesia
sudah sangat menipis. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang baik
harus bisa ikut membantu program pemerintah dengan melestarikan dan memelihara
setiap hewan – hewan langka yang ada di Indonesia, jika terjadi perburuan liar
terhadap hewan – hewan langka tersebut, kita wajib melaporkannya kepada pihak
yang berwajib supaya tidak terjadi kepunahan hewan langka yang ada di
Indonesia.
i need help please this for my school project thankyou so much
BalasHapushttp://jordykent17.inube.com/blog/7930959/pesut/
.